Posts from the ‘Museum’ Category

Museum Tembi Rumah Budaya di Yogyakarta

tembi-rumah-budaya-300x208

Museum Tembi rumah budaya terletak di Jalan Parangtritis Km 8.4, Tembi, Timbulharjo, Sewon, Yogyakarta. Museum Tembi Rumah Budaya merupakan museum yang menyimpan benda -benda warisan budaya Jawa. Museum tembi ini di resmikan pada tanggal 21 Oktober 1999 yang pada awalnya merupakan sebuah Lembaga Studi Jawa. Kemudian pada tanggal 6 september 1995, museum ini dipindahkan ke dusun Tembi, Timbulharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta.

gamelan-300x146

Koleksi Museum Tembi Rumah Budaya berjumlah kurang lebih 3000 ribu seperti keris, tombak, dan pedang. Wayang kulit, buku-buku sastra Jawa kuno: Babad Tanah Jawi, Babad Sundayana, Babad Mangir, dan Babad Pati. Berbagai macam motif batik dan mainan anak tradisional.

keris-300x184

 

wayang-300x146

Tempat untuk memamerkan koleksi museum ditempatkan pada dua ruangan museum dan sebuah balai rupa Dan untuk buku serta koleksi audio yang berupa kaset di tempatkan di sebuah perpustakaan.

perpus

 

reklame

Berikut beberapa koleksi di Museum Tembi Rumah Budaya:

  1. Senthong Senthong (bilik atau kamar), merupakan tata ruang dalam rumah adat Jawa. Senthong di bagi menjadi tiga yaitu senthong tengah, senthong kiwo (kiri) dan senthong tengen (kanan). Senthong tengah yang sering disebut ruang Dewi Sri (Dewi Kesuburan) yang berfungsi sebagai tempat berdoa kepada Tuhan. Senthong Kiwo biasanya berfungsi untuk menyimpan hasil panen. Senthong tengen berfungsi sebagai tempat tidur.
  2. Senjata Senjata yang dipamerkan di museum ini berupa keris, pedang dan tombak dengan berbagai jenis baik dari pamor, dapur, tangguh, warangka.
  3. Reklame Berbagai bentuk reklame yang dipamerkan di ruang balai rupa satu.

Bersumber dari : www.travel2leisure.com

Sejarah Museum Wayang

Pada awalnya museum wayang menempati sebuah gereja tua yang didirikan VOC pada tahun 1640 dengan nama “de oude Hollandsche Kerk” yang sampai pada tahun 1732 masih berfungsi sebagai tempat peribadatan penduduk sipil dan tentara belanda Belanda yang tinggal di Batavia. Pada tahun 1733 gereja tersebut mengalami perbaikan dan berganti nama menjadi “de nieuwe Hollandsche Kerk” sampai dengan tahun 1808.

Pada saat ini di halaman gereja itu dijadikan taman terbuka Museum wayang yang didalamnya terdapat taman kecil dengan prasasti-prasasti yang berjumlah 9 buah yang menampilkan nama-nama pejabat Belanda yang dimakamkan di halaman gereja tersebut. Salah satu dari prasasti tersebut tertulis nama Jan Pieterszoon Coen yang merupakan gubernur jendral yang berhasil menguasai kota Jayakarta pada thun 1619.
Pada tahun 1908 terjadi gempa yang menyebabkan gereja belanda tersebut rusak dan setelah itu lokasi bekas gereja dibangunlah gedung yang nampak seperti sekarang.

Pada tahun 1912 bagian muka museum ini dibangun dengan gaya Noe Reinaissance dan pada tahun 1938 seluruh gedung dipugar dan disesuaikan dengan gaya rumah belanda pada zaman kompeni.
Sesuai dengan besluit pemerintah Hindia Belanda tertanggal 14 Agustus 1936 ditetapkanlah gedung berserta tanahnya menjadi monumen.
Selanjutnya dibeli oleh Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen yaitu lembaga independent yang didirikan untuk tujuan memajukan penelitian dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang-bidang ilmu biologi, fisika, arkeologi, kesusastraan, etnologi dan sejarah, serta menerbitkan hasil penelitian.

Pada tahun 1937 oleh lembaga tersebut gedung tersebut diserahkan kepada Stichting oud Batavia dan kemudian dijadikan museum dengan nama “de oude Bataviasche Museum” atau “museum Batavia lama”

Selama pendudukan Jepang dan revolusi kemerdekaan RI, museum tersebut tidak terawat dan pada tahun 1957 diserahkan kepada Lembaga kebudayaan Indonesia dan diganti nama menjadi “Museum Jakarta Lama”

Pada tanggal 1 Agustus 1960 namanya disingkat menjadi “Museum Jakarta”. Sejak kepindahan Museum Jakarta ke Gedung Stadhuis maka gedung ini dijadikan Museum wayang.

Museum Negeri Bengkulu

Museum Negeri Bengkulu berada di bagian selatan dari jalan utama kota Bengkulu, yaitu di jalan Pembangunan. Disini kita dapat melihat berbagai macam benda benda bersejarah. dan juga baju batik buatan Bengkulu yang dinamakan kain Besurek.
Selain itu pula di Museum negeri Bengkulu mempunyai koleksi 99 jenis mata uang kuno baik logam maupun kertas yang pernah beredar di Indonesia dan menjadi peninggalan sejarah.

Uang kuno di Museum Negeri Bengkulu meliputi Gulden, Florin, Rupiah, dan Sen, yang memiliki nilai sejarah berbeda, mulai dari daerah dan tahun yang pengeluaran.

Jenis Gulden sebanyak 13 koleksi, Florin 31, Rupiah 54 dan Sen satu koleksi. Gulden dikeluarkan oleh Belanda pada 1833. Dengan bahan dari perak hanya dua keping masing tahun 1833 dan 1853, sedangkan yang lain terbuat dari kertas. Benda jenis mata uang Gulden terbuat dari bahan perak dengan diameter 3,5 cm ketebalan 0,45 cm serta beratnya 40 gram.

Sementara koleksi jenis tanda jasa, lambang, pangkat resmi, dan lainnya seperti cap serta stempel masuk pada jenis Heraldika yang juga ada di koleksi museum Negeri Bengkulu ini.
Total kumpulan benda bersejarah di museum Negeri Bengkulu terdapat 6.070 benda sejarah.

Belajar Kebudayaan, Adat-Istiadat Dan Sejarah Di Museum

Biasanya kita mendapat pelajaran sejarah di sekolah kita. Tetapi mungkin pelajaran ini selalu membuat kita bosan. Pelajaran sejarah ini dikembangkan unruk membuat kita bisa menghargai adat-istiadat dan peradaban bangsa. Juga membuat kita untuk lebih memahami sejarah dari nenek-moyang kita. Supaya membuat kita makin menghargai sejarah maka ada sebuah tempat yang menyimpan benda-benda bersejarah, sisa-sisa benda purbakala, dan barang peninggalan yang namanya adalah museum. Ini penting bagi kita yang ingin mempelajari sejarah. Melalui seluruh benda bersejarah yang dipamerkan kita bisa melihat budaya yang tercermin darinya di tempat tersebut. Hal ini sangat menarik untuk dipelajari.

Dengan mengunjungi museum maka bisa membuat pengetahuan akan sejarah dan kebudayaan anda berkembang. Biasanya akan ada seorang pemandu yang akan menjelaskan segalanya kepada pengunjung. Anda bisa bertanya kepada pemandu bila anda ingin tahu tentang sesuatu di tempat itu. Biasanya juga ada tulisan yang menerangkan segala sesuatu yang dipamerkan di situ. Hal ini akan semakin mempermudah si pemandu dalam menjelaskan sesuatu kepada pengunjung. Museum dibangun dengan tujuan tertentu.

Maksudnya bahwa ada focus yang berbeda-beda di tiap museum, seperti misalnya museum angkatan bersenjata, museum kepurbakalaan, museum penerbangan, dan lain-lain. Jadi jika anda ingin ke sana maka anda harus menentukan yang mana yang akan anda kunjungi. Kebanyakan dari kita lebih suka datang ke museum yang lebih spesifik seperti yang telah disebutkan di atas. Karena mungkin tempat-tempat tersenut lebih menyenangkan dan berhubungan dengan hobi kita. Tetapi museum yang umum mungkin kurang menyenangkan sebab ada terlalu banyak benda sejarah yang dipertontonkan di sana dan biasanya tempat tersebut kurang memiliki sentuhan dekorasi yang nyeni. Jadi keadaan tersebut membuat kita jadi bosan.

Kita tidak dapat kembali ke masa lalu tetapi kita bisa telusuri jejak bukti-bukti sejarah di museum. Jadi inilah tempat yang pasti ditangani dengan baik oleh pemerintah. Ia akan selelu mengingatkan kita akan fakta-fakta sejarah di masa lampau. Kita bisa mempelajari adat dan kebudayaan ketika mengunjungi tempat ini. Kita tidak hanya belajar teori dari pelajaran di sekolah saja tetapi kita juga bisa melihat bukti-bukti kenyataannya di tempat ini.

Museum Berhantu Di Inggeris

Sejarah dari gedung ini dulunya adalah arena Pengadilan. Dan gedung ini telah berdiri sejak 1375 dan digunakan sebagai penjara pada 1449. Awal mulanya museum ini memang digunakan sebagai tempat eksekusi orang yang telah melakukan kriminal dan penjahat besar di Inggris. Menurut informasi, ini adalah satu-satunya tempat di Inggris di mana penjahat bisa diadili, divonis dan dihukum mati. Beberapa eksekusi bahkan dilakukan di pintu masuk gedung dan dibuka lebar-lebar supaya warga bisa menyaksikan hukuman mati itu. Sekarang, tempat tersebut telah menjadi museum, karena tempat hukuman mati ini telah melewati batas usianya dengan berjalannya waktu.

Konon ini adalah Museum paling angker yang ada di Inggris. Dulunya museum ini dijadikan sebagai tempat eksekusi hukuman mati para narapidana yang telah melakukan kriminal parah di Inggris. Namun seiring berjalannya waktu, tempat ini kemudian dirubah menjadi tempat atau museum yang menyimpan sejarah bagi Inggris.
Letak museum ini di Nottingham, Inggris. Dan dinamakan sebagai galeri Pengadilan Nottingham. Museum ini dipercaya sebagai lokasi yang paling menyeramkan di Inggris. Ratusan penjahat, pembunuh dan pencuri telah menemui ajalnya di tempat ini. Karena itu, katanya banyak ada penampakan daqri mahluk halus disaat para warga mengunjungi museum yang memiliki sejarah mistis ini.

Saat ini museum atau yang pas disebut sebagai galeri ini berisi berbagai sel yang masih asli, ada dua ruang sidang, tempat melakukan eksekusi dan lorong bawah tanah dari abad pertengahan. Para staf atau penjaga malam museum ini mengatakan, museum ini memang cukup sering mengalami hal supranatural. Tidak mengherankan karena situs ini merupakan tempat menghukum penjahat sejak Abad Pertengahan.
Konon sejak didirikannya museum ini telah ada banyak pengunjung yang menyaksikan hal-hal tidak wajar dalam museum ini. Para pengunjung mengaklaim dan menceritakan apa yang mereka telah lihat di dalam museum itu. Sering ada bola terbang, bau aneh atau kunci yang bergerak sendiri di dalam museum ini. Sungguh mengerikannya tempat yang seharusnya menjadi tempat wisata, menjadi sarang para arwah yang gentayangan.

bahkan ada seorang pengunjung dan pasangannya yang mengunjunginya berhasil mengambil gambar sesuatu yang dianggap sangat menakutkan. Seperti sosok laki-laki sangat jahat sedang duduk diserambi. Dan mereka juga berhasil mendapatkan foto anak kecil yang menggunakan gaun masa lalu yang kakinya tidak menginjak. Bukankah itu menggambarkan betapa mengerikannya tempat ini.

Museum Radya Pustaka

Museum Radya Pustaka merupakan salah satu museum yang berada di kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia.

Museum ini berdiri pada masa pemerintahan Pakubuwono IX oleh Kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat IV di dalem Kepatihan pada tanggal 28 Oktober 1890. Kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat IV pernah menjabat sebagai Patih Pakubuwono IX dan Pakubuwono X. Museum ini lalu dipindahkan ke lokasinya sekarang ini, Gedung Museum Radyapustaka di Jalan Slamet Riyadi, Surakarta, pada 1 Januari 1913. Kala itu gedung museum merupakan rumah kediaman seorang warga Belanda bernama Johannes Busselaar.

Museum Radya Pustaka memiliki koleksi yang terdiri dari berbagai macam arca, pusaka adat, wayang kulit dan buku-buku kuno. Koleksi buku kuna yang banyak dicari itu di antaranya mengenai Wulang Reh karangan Pakubuwono IV yang isinya antara lain mengenai petunjuk pemerintahan dan Serat Rama karangan Pujangga Keraton Surakarta bernamaYasadipura I yang menceritakan tentang wiracarita Ramayana.

Tempat Yang Menceritakan Sejarah Kopi

Kopi adalah suatu minuman besar dan hebat yang pernah dibuat dalam peradaban manusia. Sejak ratusan tahun yang lalau ia mempunyai banyak penggemar di seluruh dunia. Di negara yang punya sejarah panjang industri kopi, maka mendirikan museum kopi merupakan suatu cara yang hebat untuk menarik pengunjung baik itu yang berasal dari domestik maupun yang dari mancanegara. Lagipula jika museum kopi tersebut dikelilingi oleh beberapa warung kopi yang berbeda yang juga berasal dari perusahaan yang berbeda-beda maka hmm…kedengarannya hebat bukan?

Museum kopi mudah ditemukan di setiap negara penghasil kopi besar. Di mana kopi merupakan minuman favorit maka sudah pasati ada museum kopi di sana. Mari kita lihat contohnya seperti museum kopi UCC Coffee Museum yang terletak di Kobe. Ia bernama UCC coffee museum karena berasal dari perusahaan kopi UCC. Di dalam museum anda akan menemukan sejarah kopi UCC dari sejak awal berdirinya hingga kini. Anda akan menemukan ratusan produk kopi dari UCC yang terdisplay dengan rapi. Anda juga akan terhibur dengan iklan-iklan yang pernah mereka buat untuk mempromosikan produk mereka. Selain kopi itu sendiri, anda juga dapat menemukan mesin pembuat kopi dari sejak jaman dulu hingga kini yang elektronik yang dipakai orang jaman sekarang. Bahkan ada juga manekin atau patung-patung yang merepresentasikan kegiatan di dalam perusahaan kopi tersebut sehingga para pengunjung bia mendapatkan gambaran yang lengkap mengenai industri tersebut. Museum kopi yang ainnya seperti London Coffee Museum menawarkan sejarah yang lebih lengkap lagi mengenai produk kopi dan juga mesin pembuat kopi dan lain-lain.

Mungkin kebanyakan dari anda taka tahu aselinya kopi walaupun anda telah mengumumkan bahwa anda adalah pecinta kopi. Beberapa dari anda mungkin telah tahu sejarahnya melalui internet tetapi tak tahu dari secara urutan waktunya atau kronologisnya. Jika anda ingin tahu secara kronologisnya dan juga ingin merasakan pengalaman mengetahui sejarah kopi maka datanglah saja ke museum kopi. Biasanya museum kopi terintegrasi dengan warung kopi dari sebuah perusahaan kopi terkenal. Walaupun ada juga museum kopi yang berdiri sendiri untuk mendidik masyarakat mengenai sejarahnya seperti London Coffee Museum.

Sejarah Museum Tekstil Jakarta

Konon gedung tua namun indah yang kini menjadi Museum Tekstil Tanah Abang adalah bekas milik Justinus Vinck. Dia adalah tuan tanah Belanda, yang menguasai tanah luas di Weltevreden yaitu kawasan yang antara lain meliputi Lapangan Banteng, Gambir, dan Senen di tahun 1730-an. Dia lah juga yang membuat jalur yang menghubungkan Pasar Senen dan Tanahabang yang kini bernama Jalan Prapatan dan Kebon Sirih. Ia juga yang menciptakan Pasar Senen (Vinck Passer) dan Tanahabang.

Sebenarnya, sejak abad 17 nama Tanahabang sudah mulai terdengar, yaitu saat tentara Mataram mengepung Batavia. Di dataran berbukit bertanah merah dan berawa itulah pangkalan tentara Mataram. Kawasan ini di masa itu juga masih menjadi kebun teh, melati, kacang, sirih, jahe. Pasar Tanahabang yang kemudian dibangun pada 30 Agustus 1735 merupakan pasar tradisional pertama yang tak berbeda jauh dengan Pasar di Tanahabang yang sekarang.
Adapun bangunan museum tekstil ini dari sejak menjadi milik seorang warga Prancis kemudian beberapa kali berpindah tangan. Tahun 1942 bangunan dengan halaman luas itu dibeli Dr Karel Christian Cruq dari tangan seorang konsul Turki. Di masa revolusi, rumah itu dijadikan markas Badan Keamanan Rakyat (BKR).

Pada 1947 rumah itu dibeli seorang pengusaha bernama Lie Soin Phin yang kemudian dikontrakkan ke Departemen Sosial (Depsos). Tahun 1952 Depsos membeli bangunan itu dan bulan Oktober 1975 menyerahkannya ke Pemda DKI untuk dijadikan museum. Itulah awal keberadaan Museum Tekstil.

Lantas apa saja yang bisa dilihat di museum ini, selain alat tenun manual tradisional yang dibuat tahun 1927 dan gedogan (alat tenun tradisional), serta beragam koleksi kain batik, ikat, kain tradisional, dan lukisan tangan? Masih ada lagi yang lain, antaralain ada Bendera Kraton asal Cirebon buatan tahun 1776 yang merupakan panji kebesaran Kesultanan Cirebon; Kain Adat asal Bali dari abad ke -19. Kain ini disebut juga Geringsing Wayang Kebo, merupakan kain tenun yang pembuatannya paling rumit karena menggunakan teknik ikat ganda. Teknik ini adalah teknik langka yang hanya ada di sedikit negara.

Sri Susuhunan Pakubuwono XII dari Surakarta pernah menyumbangkan kain motif batik bernama Tumurun Srinarendra (kelahiran raja). Dibuat oleh almarhum Hardjonegoro untuk dikenakan sendiri pada perayaan ulangtahun Sunan Solo. Selain itu ada pula koleksi baju perang Irian Jaya berbahan rotan dan serat alam. Teknik pembuatan dianyam. Baju ini digunakan sebagai busana suku di Papua untuk melindungi dada dari serangan benda tajam.

Museum Bank Mandiri

Museum Bank Mandiri merupakan museum yang berhubungan dengan sejarah ataupun benda-benda yang berhubungan dengan aktivitas perbankan dari zaman dahulu.

Koleksi museum terdiri dari berbagai macam koleksi yang terkait dengan aktivitas perbankan “tempo doeloe” dan perkembangannya, koleksi yang dimiliki mulai dari perlengkapan operasional bank, surat berharga, mata uang kuno (numismatik), brandkast, dan lain-lain.

Koleksi perlengkapan operasional bank “tempo doeloe” yang unik, antara lain adalah peti uang, mesin hitung uang mekanik, kalkulator, mesin pembukuan, mesin cetak, alat pres bendel, seal press, safe deposit box maupun aneka surat berharga seperti bilyet deposito, sertikat deposito, cek, obligasi, dan saham. Di samping itu, ornamen bangunan, interior dan furniture musuem ini masih asli seperti ketika didirikan.

Museum Bank Mandiri berada di Jl. Lapangan Stasiun No. 1, Jakarta Barat dan juga merupakan salah satu bagian dari cagar budaya Kota Tua di Jakarta.

Museum Bank Mandiri ini berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998. Museum yang menempati area seluas 10.039 m2 ini pada awalnya adalah gedung Nederlandsche Handel-Maatschappij (NHM) atau Factorji Batavia yang merupakan perusahaan dagang milik Belanda yang kemudian berkembang menjadi perusahaan di bidang perbankan.

Museum Facts

When did you go to the museum? What museum have you visited until now? Museum is indeed important for any civilization because museum functions as historical teller for today’s people. Museum itself is varied; there is bank museum, art museum, museum for plants, museum for animal, music museum, and many others.

Mostly, museum is managed by non-profit organizations which its purpose is to educate people on specific subject. Let’s say, a bank museum is purposing to educate common people on the history of bank. In Bank of London Museum you can find the history of banks in England from the early establishment until today such as the early London building, the coins, the bank notes, the stock trading activity. Every country has its own bank museum and of course each museum offers different way of telling the history to audiences.

If bank museum tells the chronological development of a bank, there is also a type of museum telling about specific event in the past. Usually the specific event exposed is relates to an outstanding event such as the making of the famous Panama Canal. Panama Canal museum would tell you many things about its tens of years from its early development until its first use. Although perhaps for such a big moment, there will only be photos and miniatures in the museum but there you can see the facts and people’s effort at that time to build a canal to ease trade and transportation.

However today’s generation consider an awkward thing to do by spending time to visit museum. They consider that all information can be generated from internet, so they do not have to go to the museum. Seeing this fact, perhaps museum management must consider to set-up website where people able to visit the museum virtually and the visitors will be from all around the world. By doing so, the purpose of any museum to educate people is achieved.